Dengan munculnya gaya hidup sehat dan organik, penyertaan buah-buahan dan sayur-sayuran dalam pola makan sehari-hari kita menjadi semakin populer. Mengonsumsi buah secara teratur telah diketahui dapat mencegah berbagai kekurangan dan penyakit baik pada orang muda maupun tua. Karena alasan inilah permintaan akan produk segar dari pasar telah meroket selama beberapa tahun terakhir. Semakin banyak badan usaha yang mendiversifikasi usaha mereka dengan memasukkan jual beli bahan makanan sebagai salah satu waralaba mereka, dengan tujuan memperoleh keuntungan yang besar. Meskipun ini merupakan ide bisnis yang bagus, pertimbangan penting yang harus dibuat sebelum melakukan investasi apa pun adalah pro dan kontra pembelian komoditas buah.
Beberapa keuntungan dari usaha semacam itu meliputi:
a.) Ketersediaan berbagai buah dan sayuran sepanjang tahun untuk memenuhi permintaan pelanggan Anda.
Proyek hortikultura dan pertanian berbasis buah-buahan lainnya berkembang pesat untuk memenuhi permintaan produk segar yang terus meningkat, terutama dari penduduk perkotaan. Hal ini memastikan bahwa pengecer yang terlibat dalam pembelian dan penjualan komoditas tersebut memiliki persediaan stok segar yang konstan di semua musim.
b.) Basis pelanggan yang luas, mulai dari pemilik restoran hingga ibu rumah tangga biasa.
Buah-buahan dan sayur-sayuran memiliki keuntungan unik karena dapat digunakan baik di rumah maupun di tempat usaha. Mustahil membayangkan diet seimbang tanpa menyertakan buah-buahan atau sayur-sayuran dalam resepnya. Dampak langsung dari kelompok pelanggan yang beragam ini menjamin pengecer memiliki pasar yang stabil sepanjang tahun.
c.) sedikit atau tidak diperlukan pengolahan sama sekali agar produk layak dipasarkan.
Karena sebagian besar buah dapat langsung dikonsumsi, pengecer tidak terlalu terbebani dengan prospek harus menyewa atau berinvestasi dalam peralatan pemrosesan. Akibatnya, menjadi jauh lebih mudah dan tidak terlalu melelahkan untuk menyiapkan rantai pembelian dan pasokan pengecer buah.
Dalam skenario apa pun, keuntungan yang diperoleh sering kali diimbangi oleh peluang yang adil. Oleh karena itu, pembelian komoditas buah-buahan memiliki kerugian berikut;
a.) Terulangnya biaya pendinginan yang tinggi.
Buah-buahan dan sayur-sayuran sangat mudah rusak. Pengecer harus berinvestasi dalam sistem pendingin yang baik untuk mencegah produk tersebut rusak sebelum dibeli. Di daerah atau negara yang kekurangan listrik, menjalankan bisnis seperti itu menjadi mahal tanpa menaikkan harga pasar secara signifikan.
b.) Penanganan yang tidak tepat selama pengiriman dapat memberikan pengaruh buruk terhadap masa simpan produk.
Sebagian besar entitas yang mengkhususkan diri dalam pemasaran buah-buahan dan produk segar lainnya terus-menerus mengalami kerugian akibat penanganan yang buruk selama pengiriman, terutama untuk jarak yang jauh. Agar pengecer dapat menghindari kendala tersebut, ia harus berinvestasi dalam sistem transportasi canggih yang andal yang akan mengurangi keuntungannya secara signifikan.
c.) Cacat kualitas internal terkadang sulit dideteksi.
Membeli buah terkadang bisa menjadi tugas yang berat, terutama saat mengevaluasi tingkat kualitas produk ini. Kasus di mana pengecer membeli produk yang rusak dalam jumlah besar tanpa disadari dari pemasok bukanlah hal yang jarang terjadi. Hal ini, dalam jangka panjang, akan membebani hubungan penjual-pelanggan dan dapat menyebabkan kegagalan bisnis dalam beberapa kasus ekstrem.